Jumat, 24 Februari 2023

SISTEM EKSKRESI

        Sistem ekskresi merupakan sistem pengeluaran zat sisa metabolime yang sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh. Organ ekskresi terdiri dari ginjal, hati, kulit dan paru-paru. Organ Ginjal menghasilkan urin dari hasil penyaringan (pencucian) darah. Organ hati mengekskresikan urea dari hasil sisa metabolisme protein. Organ paru-paru mengekskresikan karbondioksia dan air. Organ kulit mengekskresikan keringat yang mengandung air dan garam.



Ginjal atau “ren” berbentuk seperti biji buah kacang merah (kara/ercis). Ginjal terletak di kanan dan di kiri tulang pinggang yaitu di dalam rongga perut bagian belakang. Ginjal berjumlah dua buah dan berwarna merah keunguan. Ginjal sebelah kiri terletak agak lebih tinggi daripada ginjal sebelah kanan. Sebuah saluran sempit yang disebut ureter terdapat di setiap ginjal. Ureter inilah yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih yang menampung urin. 

                                

Pada akhir kandung kemih terdapat saluran berotot yang disebut uretra. Uretra bekerja sebagai saluran tempat pembuangan. Urin terus mengalir keluar dari ginjal ke dalam ureter dan bergerak menuju kandung kemih karena kontraksi dinding ureter. Kandung kemih dapat mengembang dan memperluas volumenya agar dapat diisi urin.

 

Struktur penampang ginjal menunjukkan daerah berwarna gelap di bagian luar yang disebut korteks dan daerah berwarna pucat di bagian dalam yang disebut medulla. Setiap ginjal terdiri dari sekitar 1 juta unit fungsional yang mikroskopis disebut nefron. Nefron mengandung saluran-saluran dan berhubungan dengan pembuluh darah. Nefron mengekstrak sedikit filtrat dari darah dan menyaring filtrat menjadi urin yang jumlahnya jauh lebih sedikit. Setiap nefron dimulai dan berakhir pada bagian korteks ginjal. Beberapa bagian nefron menjorok ke bagian medula. Ujung nefron penerima pembuluh darah berbentuk mangkuk disebut kapsula Bowman. Ujung nefron lainnya berakhir di saluran pengumpul, yang membawa urin ke bagian pelvis ginjal.


    Ginjal mengekskresikan urin yang mengandung air, kreatin, amoniak, asam urat, urea, urobilin dan garam mineral melalui 3 tahap yaitu : 

  1. Tahap Filtrasi yang terjadi di glomelurus dan menghasilkan urin primer atau filtrat glomelurus yang terdiri dari urobilin, urea, glukosa, air, asam amino, dan ion-ion seperti natrium, kalium, kalsium dan klor. 
  2. Tahap reabsorbsi yang terjadi di tubulus kontortus proksimal untuk menyerap kembali zat-zat yang masih dibutuhkan tubuh seperti glukosa, asam amino, ion kalium dll sehingga dihasilkan urin sekunder. 
  3. Tahap augmentasi yang terjadi di tubulus kontortus distal yaitu penambahan zat-zat sisa yang sudah tidak diperlukan tubuh sehingga menghasilkan urin sesungguhnya. Kemudian urin  ditampung sementara dalam pelvis renalis, hingga akhirnya disalurkan melalui ureter ke kandung kemih dan akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra.

     Hati adalah organ yang mengekskresikan urea dari hasil sisa metabolisme protein dan juga menghasilkan zat warna empedu bilirubin dan biliverdin yang kemudian dibuang melalui urin dalam bentuk urobilin sehingga urin menjadi berwarna kuning. Zat warna ini dihasilkan dari hasil perombakan haemoglobin dalam hati.  Hati juga mengekskresikan urea dari hasil metabolisme protein. Urea dibentuk untuk membuang amoniak agar tidak meracuni tubuh.

    Kulit adalah organ ekskresi yang mengsekresikan keringat yang mengandung air dan garam. Dalam keadaan panas ataupun aktifitas tubuh yang meningkat, pembuluh darah akan melebar, hipofisis di otak mengirim sinyal untuk mengaktifkan enzim pembentuk keringat, kelenjar keringat mengambil zat garam dan membentuk keringat lalu pori-pori terbuka dan keringat keluar dari tubuh.

    Paru-paru adalah organ yang mengekskresikan Co2 dan H2O, tempat pertukaran Co2 dan oksigen dalam pari-paru ialah alveolus, lalu keluar menuju bronkeolus, lalu ke bronkus, selanjutnya ke trakea, hingga akhirnya keluar melalui hidung atau mulut.

0 komentar:

Posting Komentar